Tugas Agama Putri Aurora 9G/31
Meyakini Hari Akhir, Mengakhiri Kebiasaan Buruk.
Para ulama Mengelompokkan Kiamat Menjadi Dua Macam, Yaitu: Kiamat Sugra Dan Kiamat Kubra.
Kiamat Sugra (kiamat kecil)
terjadinya kematian yang menimpa sebagian umat manusia. Misalnya: matinya seseorang karena sakit, kecelakaan, musibah tsunami, banjir, tanah longsor,
dan sebagainya.
Setelah peristiwa kiamat yang maha dahsyat itu, semua manusia akan mati dan mengalami proses kehidupan di alam akhirat sebagai berikut.
1) Alam Barzakh (Yaumul Barzakh)
Alam barzakh yang dikenal dengan alam kubur yang merupakan pintu gerbang menuju akhirat atau batas antara alam dunia dan alam akhirat. Di alam kubur, manusia akan bertemu, ditanyai, dan diperiksa oleh malaikat Munkar dan Nakir tentang segala amal perbuatannya ketika menjalani kehidupan di dunia.
2) Yaumul Ba’as
Yaumul ba’as adalah hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur untuk diarahkan menuju padang mahsyar. Kebangkitan manusia
ini akan terjadi setelah ditiupkan sangkakala yang kedua oleh Malaikat Israfil. Seluruh manusia mulai zaman Nabi Adam sampai manusia terakhir bangkit dari kubur. Adapun keadaan mereka bermacammacam sesuai dengan amal perbuatan mereka pada waktu hidup di dunia.
Firman Allah Swt:
وَنُفِخَ فِى الصُّوۡرِ فَاِذَا هُمۡ مِّنَ الۡاَجۡدَاثِ اِلٰى رَبِّهِمۡ يَنۡسِلُوۡنَ
Artinya: “Lalu ditiuplah sangkakala (yang kedua kalinya), maka seketika itu mereka keluar dari kuburnya (dalam keadaan hidup), menuju kepada Tuhannya”. (Q.S. Yās³n/36:51)
3) Yaumul Hasyr atau Yaumul Mahsyar
Yaumul Hasyr atau Yaumul Mahsyar adalah hari dikumpulkannya seluruh manusia yang telah dibangkitkan dari kuburnya, di sebuah
padang yang sangat luas bernama Padang Mahsyar. Di Padang Mahsyar keadaan manusia sangat susah, tidak ada yang dapat menolong,
kecuali hanya pertolongan yang datangnya dari Allah Swt. bagi orangorang yang dikehendaki-Nya. Pada Yaumul Mahsyar pula, manusia menerima catatan amalnya selama hidup di dunia, baik amal yang buruk maupun amal yang
baik.
Di Padang Mahsyar inilah Allah Swt. akan mengadili manusia dengan seadil-adilnya, sebagaimana firman Allah Swt.:
وَاَشۡرَقَتِ الۡاَرۡضُ بِنُوۡرِ رَبِّهَا وَوُضِعَ الۡكِتٰبُ وَجِآىْ َٔ بِالنَّبِيّٖنَ وَالشُّهَدَآءِ وَقُضِىَ بَيۡنَهُمۡ بِالۡحَقِّ وَهُمۡ لَا يُظۡلَمُوۡنَ
Artinya: “Dan bumi (Padang Mahsyar) menjadi terang benderang dengan cahaya (keadilan) Tuhannya; dan buku-buku (perhitungan perbuatan mereka) diberikan (kepada masing-masing), nabi-nabi dan saksi-saksi pun dihadirkan, lalu diberikan keputusan di antara mereka secara adil, sedang mereka tidak dirugikan.(QS. az-Zumar/39:69)
4) Yaumul Mizan dan Yaumul Hisab
Yaumul Mizan adalah hari ditimbangnya seluruh amal baik dan buruk manusia untuk menerima keadilan dan balasannya masing-masing. Yaumul Mizan disebut juga Yaumul Hisab, yaitu hari diperhitungkannya seluruh amal perbuatan manusia, baik amal yang baik maupun amal yang buruk. Pada hari itu, manusia akan menerima balasannya masing-masing berdasarkan keadilan dari Allah Swt.
Setelah seluruh manusia sampai di Padang Mahsyar, seluruh amal perbuatannya selama hidup di dunia akan dihitung atau ditimbang. Bagi mereka yang timbangan amal baiknya lebih berat akan mendapatkan balasan yang memuaskan, sedangkan bagi mereka yang timbangan amal baiknya lebih ringan akan mendapatkan balasan neraka hawiyah, yaitu neraka yang panas.
Firman Allah Swt. dalam Q.S. az-Zalzalah/99 ayat 7 dan 8
(٧) فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ
(٨) وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ
Artinya: “Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat dzarah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat dzarah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. (Q.S. az- Zalzalah/99:7-8).
Pada hari perhitungan amal manusia, akan diperlihatkan kepadanya semua perbuatannya selama hidup di dunia. Ketika ia melihat amal
baiknya, dia akan merasa senang. Sebaliknya, ketika melihat amal buruknya, dia akan menyesal. Firman Allah Swt.:
مِنۡ خَيۡرٍ مُّحۡضَرًا ۖۚ ۛ وَّمَا عَمِلَتۡ مِنۡ سُوۡٓءٍ ۚۛ تَوَدُّ لَوۡ اَنَّ بَيۡنَهَا وَبَيۡنَهٗۤ اَمَدًاۢ بَعِيۡدًا ؕ وَيُحَذِّرُكُمُ اللّٰهُ نَفۡسَهٗؕ وَاللّٰهُ رَءُوۡفٌۢ بِالۡعِبَادِ
Artinya: “(Ingatlah) pada hari (ketika) setiap jiwa mendapatkan (balasan) atas kebajikan yang telah dikerjakan di hadapkan kepadanya, begitu juga balasan) atas kejahatan yang telah
dia kerjakan...” (Q.S. Ali ‘Imran/3:30)
5) Surga dan Neraka
Allah Swt. memiliki sifat Yang Maha Adil, karena seluruh perbuatan manusia akan diadili. Seluruh amal baik dan amal buruk manusia akan mendapatkan balasannya. Tidak ada satu perbuatan pun yang luput dari keadilan Allah Swt.
Sebaliknya, orang yang selalu berbuat kejahatan tentunya akan mendapati timbangan amal buruknya sangat berat. Banyak sekali ayat al-Qur’an yang menyatakan betapa susahnya seseorang yang ketika di dunia selalu berbuat jahat. Mereka kelak di akhirat akan mendapatkan siksaan yang amat berat di neraka sebagai balasan atas perbuatan jahatnya itu.
a) Surga sebagai Balasan Amal Baik
Seluruh perbuatan baik manusia telah diperhitungkan pada saat Yaumul Hisab. Perbuatan baik itu akan mendapatkan balasan
yang setimpal dari Allah Swt. Tidak ada sedikit pun perbuatan baik yang tidak mendapatkan balasan. Balasan Allah Swt. terhadap perbuatan baik tentu balasan yang sangat menyenangkan dan memuaskan.
Balasan yang memuaskan itu berupa surga yang di dalamnya penuh kenikmatan yang melebihi kenikmatan dunia. Ungkapan kenikmatan itu difirmankan Allah Swt.:
(٥٥) إِنَّ أَصۡحَٰبَ ٱلۡجَنَّةِ ٱلۡيَوۡمَ فِى شُغُلٍ فَٰكِهُونَ
(٤٦) هُمۡ وَأَزۡوَٰجُهُمۡ فِى ظِلَٰلٍ عَلَى ٱلۡأَرَآئِكِ مُتَّكِـُٔونَ
(٥٧) لَهُمۡ فِيهَا فَٰكِهَةٌ وَلَهُم مَّا يَدَّعُونَ
(٥٨) سَلَٰمٌ قَوۡلًا مِّن رَّبٍّ رَّحِيمٍ
Artinya: “Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenangsenang dalam kesibukan (mereka). Mereka dan pasanganpasangannya berada dalam tempat yang teduh, bersandar
di atas dipan-dipan. Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa saja yang mereka inginkan. (Kepada mereka dikatakan): “Salam”, sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.” (Q.S. Yāsin/36:55-58)
b) Neraka sebagai Balasan Amal Buruk
Setiap perbuatan buruk manusia juga akan menerima balasannya. Perbuatan buruk sekecil apapun akan menerima balasannya,
yakni neraka yang di dalamnya ada api yang sangat panas.
Di neraka itulah, balasan orang yang banyak melakukan dosa, takabur, sombong, dan terlebih tidak melaksanakan perintah Allah Swt. Mereka di neraka susah payah mendapatkan makan dan minum, mereka diberi minuman yang panas dan makanan dari pohon berduri.
Firman Allah Swt.:
(٦) لَـيۡسَ لَهُمۡ طَعَامٌ اِلَّا مِنۡ ضَرِيۡعٍۙ
(٧) لَّايُسْمِنُ وَلَا يُغْنِيْ مِنْ جُوْعٍۗ
Artinya: ”Tidak ada makanan bagi mereka selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak menghilangkan lapar.” (Q.S. al-Gāsyiyah/88:6-7)
Para penghuni neraka tidak akan merasa aman atau menyenangkan sebab selalu diliputi angin dan air yang panas. Firman Allah Swt.:
(٤٢) فِىۡ سَمُوۡمٍ وَّحَمِيۡمٍۙ
(٤٣) وَّظِلٍّ مِّنۡ يَّحۡمُوۡمٍۙ
(٤٤) لَّا بَارِدٍ وَّلَا كَرِيۡمٍ
Artinya: “(Mereka) dalam siksaan angin yang sangat panas dan air yang mendidih dan naungan asap yang hitam. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan.” (Q.S. al-Wāqi'ah/56:42-44).